Kamarku sudah tidak beda jauh dari gudang penyimpanan sembako ilegal.
Berantakan.
Barang-barang berserakan.
Tumpukan baju dimana-mana. Baju bersih tentunya.
Banyak hal yang harus ku lakukan, tapi aku lebih memilih untuk mengeluhkan semuanya disini daripada menyelesaikannya. Genius.
Aku yakin semua cewek tau mengerti perasaan ini, punya banyak baju tapi tidak tau yang mana yang bisa dipakai.
Dalam kasusku, aku tidak tau aku punya baju sebanyak ini. Aku sangat yakin aku tidak begitu sering memakai sebagian baju yang kupunya. Inilah saat yang tepat untuk menyingkirkan yang seharusnya sudah kusingkirkan. Kumpulkan semua baju dalam satu tumpukan. Benar saja, banyak baju yang sudah tidak muat kupakai tapi masih terlihat seperti baru. Ini pertanyaannya, aku yang cepat gendut atau bajunya yang menyusut?
Kususutkan menjadi dua tumpukan yang bisa ku sumbangkan dan yang kubawa. Dengan bersimbah keringat aku berusaha memasukkan semuanya ke dalam koper besar yang baru saja ku beli--astaga aku tidak bisa menutupnya! Padahal sudah kududuki dan ku tekan-tekan sampai tanganku merah. Terpaksa harus ku susutkan lagi jumlah bajuku.
Tapi, bodohnya, yang berhasil masuk ke dalam koper hanyalah baju-baju, sementara benda-benda pendukung lain masih berserakan dimana-mana. Makin bodoh saat aku memutuskan untuk belanja lebih banyak baju.
Akhirnya, berakhir pada keputusan untuk membawa dua koper. Ironis.
Pindahan ini adalah momen yang sudah ku tunggu sejak lama. Sudah ku nantikan sejak tiga tahun lalu. Kenapa? Karena aku sudah muak dengan imej kepura-puraan yang ada di rumah ini.
Sebagian besar kepalaku memikirkan kebahagiaan akhirnya meninggalkan rumah ini sampai aku lupa bahwa sebentar lagi aku akan tinggal di sebuah asrama, bersama banyak orang asing lain. Langsung saja jantungku berdegup kencang dan tanganku berkeringat dingin.
Astaga!
Aku benar-benar lupa bagian penting yang satu ini!
Banyak pertanyaan muncul di dalam benakku kemudian...
Apa aku akan betah?
Akan seperti apa orang-orang itu?
Bagaimana rasanya nanti?
Dengan ini, bisakah aku berhasil untuk sukses?
Apa akhirnya, aku bisa bahagia?
Comments
Post a Comment