Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2015

Kelas 12, Kurikulum 2013 & Murid ngelawan guru?

Waktu lewat cepet banget. Kayak lagi di arena balap kuda. Atau malah arena Moto Gp. Yang jelas langsung wushhh . Nggak kira-kira. Kalau nggak ngikutin arusnya yang cepet ya bakal kelindes. Sekarang udah mendekati akhir tahun. Sekarang aku udah kelas 12. Sekarang musimnya ujian. Dan kurang dari 10 hari bakalan ada Try Out 1. Sistem Online pula. Mati lah! Kelas tambahan sudah diadakan dari minggu lalu. Agak males awalnya, pengen cabut aja. Tapi inget kelas tambahan yang wajib dan nggak gratis jadi mengurungkan niat dan mengurungkan setan dalam diri sendiri. Ajaibnya setiap kelas tambahan aku jarang ngantuk. Paling bersemangat pas ada kelas tambahan hari Jum'at soalnya itu pas pelajaran bahasa Inggris, my absolute fav subject!

[CERPEN] Pilihan Kedua

AN; Kalau boleh ngebacot sebentar cuman mau bilang, sebenernya ini cerpen yang aku tulis di kertas double folio waktu aku SMP, nemu di tumpukan buku-buku dan ngakak sendiri pas baca. Dari awal sampai pertengahan cuman aku ubah dikit kata-katanya dan ending-nya ngasal banget. Jelas lah, udah berapa tahun lalu coba ini cerpen aku tulis nggak mungkin banget aku ingat ending yang pengin aku buat dulu, makanan yang tadi siang ku makan saja boro-boro keingat. Judulnya awalnya pengin ku ubah tapi nggak jadi karena berasa malah ngerusak. Yahh mau ngasih tau aja soalnya cerpen ini berdasarkan kisah nyata. Cupu banget kan? Haha.

Who You?

" Panas. Matahari sepertinya sedang sangat bersemangat untuk membakar dunia. Saat yang selalu ku tunggu-tunggu selama 6 hari berturut-turut hanyalah saat dimana bel tanda pulang berdengung dengan indah di telingaku. Agak dehidrasi. Minum sudah habis dari istirahat pertama. Setengahnya tumpah membasahi isi tas paginya. Sial. Tapi, ambil sisi positif saja—untung tidak membasahi seluruh buku yang ada di dalam tasku. Masih panas. Jadi jangan salahkan aku kalau aku berjalan dengan agak limbung menuju gerbang. Dengan kepala tertunduk pula. Tak disangka, agak menyenggolku dari samping kiri dengan ringan sambil mengatakan sepatah kata dengan jelas dan santai, "permisi." Aku menghentikan langkah lalu menatap orang yang kini beberapa langkah di depanku. Menoleh ke belakang—padaku, dengan seulas senyum. Dua detik berlalu, "ngagetin." dan hanya itu yang kukatakan akhirnya. Agak ragu juga apa orang itu bisa mendengar suaraku yang mendadak sekecil semut karena lalu ia b