Skip to main content

[KPOP/B.A.P ZELO FANFICTION] NIGHT CREATURES (#2 - #12)



2 #  Monster


Masa kecilku bisa dikatakan sangat menyenangkan. Lahir dalam keluarga vampire yang berada dalam ras tertinggi sangat berperan besar dalam hidupku. Ayahku yang selelau terlihat sibuk melakukan banyak urusan dengan pemerintahan manusia tetap saja punya waktu untuk bermain denganku atau paling tidak memberiku perhatian. Sebagai gantinya, ibuku lah yang selalu bersama ku. Vampire new born hanya boleh minum dari darah orang tuanya atau darah hewan kuno. Dengan menggigit lengannya sendiri, ibuku akan membiarkan darahnya menetes ke sebuah gelas wine dan beliau akan tersenyum saat melihatku meneguk habis tanpa tersisa setetes pun.

“Zelo-ah, kau akan tumbuh menjadi vampire yang sangat kuat, eomma yakin.” Aku mengangguk sambil merasakan kenyamanan tangan ibu yang mengelus puncak kepalaku.

Seminggu sekali, ayah juga akan memberiku segelas penuh darahnya. Dan kadang jika aku beruntung, aku akan dapat meminum darah cormorant—burung langka yang hanya bisa dikembangbiakkan oleh vampire dan kini telah berubah menjadi spesies aneh antara campuran burung dan mamalia. Dara cormorant memiliki rasa unik yang membuatku merasa kecanduan.

Selama nyaris 16 tahun hidupku hanya darah orang tuaku dan darah hewan kuno yang kurasakan. Tapi saat suatu hari orang tua ku mengatakan aku boleh meminum darah manusia, aku tidak tau apa yang harus kurasakan. Apakah aku harus merasa senang? Aku sudah cukup puas dengan konsumsi darahku sekarang.

“Uri adheul, saat kau sudah berumur 16 tahun darah eomma dan appa tidak akan cukup untukmu. Kau harus tumbuh kuat untuk bisa menjadi penerus generasi Choi,” ayahku menjelaskan dengan lembut. Aku yang masih berumur 10 tahun benar-benar menolak untuk meminum darah manusia, bagaimana kalau mereka kotor, bagaimana kalau rasa mereka tidak enak, aku tidak mau. Aku yang kala itu hampir menangis malah membuat ayahku tertawa, “apa kau pikir appa mu ini akan membiarkanmu meminum darah sembarang manusia? Tentu saja tidak. Keluarga kita hanya boleh meminum darah dari seseorang yang menjadi mate mu. Ada sebuah keluarga manusia yang tumbuh di pedesaan, mereka sudah berates-ratus tahun menjadi blood slave untuk keluarga kita.”

“Jadi, apa maksud appa keluarga kita membesarkan keluarga manusia di pedesaan itu seperti hewan ternak?”

Ayahku semakin tertawa mendengar kepolosanku, “ walaupun appa benci mengatakannya tapi, ya, keluarga kita mengurusi keluarga manusia untuk dijadikan blood slave seperti hewan ternak.”

***

Tepat jam 12 tengah malam saat umurku mencapai 16 tahun, seluruh tubuhku seakan berubah. Urat-urat dalam tubuhku berdenyut dan tanpa kusadari mendadak aku merasa sangat haus sampai rasanya aku bisa meminum darah apapun yang dapat kutemukan secepatnya.

Kucari-cari gelas wine berisi darah yang selalu ibu sediakan di meja samping tempat tidur, tapi aku tidak menemukan apapun. Dengan mulut yang penuh dengan air liur aku berusaha bangun dari tempat tidur dan menemukan seorang manusia tak sadarkan diri, tergeletak begitu saja di lantai. Manusia itu anak perempuan, tidak bukan anak, dia mungkin berumur 15 atau 16 tahun. Tapi sulit dipastikan dari tubuhnya yang mungil.

Tanpa kusentuh aku dapat merasakan aliran darah yang mengalir di dalam tubuhnya. Mengalir ke atas, ke bawah, dan terus saja seperti itu. Aliran darah terbesar yang dapat kurasakan adalah aliran darah melalui bahunya dan menuju otaknya. Hal selanjutnya yang ku lakukan hanyalah berdasarkan insting.

Aku berlutut d sampingnya, ku dudukan dia sampai aku bisa melihat wajahnya dengan sangat jelas. Ia benar-benar sedang tidak sadar. Apa dia sudah mati? Oh tunggu, tentu saja tidak, detak jantungnya terdengar sangat keras. Ku turunkan kerah bajunya sampai aku bisa melihat dengan jelas lehernya, aku sempat menjilat taringku sebelum menancapkannya.

Gadis itu terkejut sampai ia tersentak bangun. Aku juga terkejut tapi aku tidak bisa menahan diri, darahnya terasa luar biasa. Rasanya sangat enak seakan darah itu—gadis itu, dibuat hanya untukku. Ia dengan spontan berteriak, merintih dan memberontak. Tangannya memukul-mukul punggungku, kakinya menendang-nendang ke segala arah. Ku peluk dia semakin erat. Sedikit lagi, hanya sedikit lagi, aku perlu… lebih banyak.

Ku tarik taringku hanya untuk mengatakan, “berhentilah merintih, aku benci itu.”

Dia membeku, tangannya yang memegangku bergetar hebat dan aku dapat melihat jelas air matanya. Aku tidak bisa mengabaikan air mata itu. Walaupun ayahku sudah berkata dengan sangat jelas, “jangan mengasihani blood slave, jangan punya perasaan apapun untuk mereka.” Ayah jarang sekali bicara seserius dan semengerikan itu padaku. Mendadak jantungku berdetak sangat cepat, aku benar-benar tidak bisa mengabaikan gadis berpakaian sederhana namun berparas cantik ini.

Dengan rasa nyeri yang tidak pernah ku rasakan sebelumnya, ku abaikan raut ketakutan gadis itu, dan kutancapkan lagi taringku di sebelah lehernya yang satunya. Aku hanya tidak suka menancapkan lagi taring ke lubang yang telah ku buat sebelumnya. Tapi aku tidak bisa mengabaikan perasaan aneh yang kurasakan. Perasaan yang membuatku sadar aku telah melanggar peringatan ayah.

***

Aku sedang bersiap-siap untuk pindah. Vampire origin yang sudah dewasa atau sudah berumur 16 tahun atau paling tidak sudah mempunyai mate akan dikirim ke daerah tertentu untuk “menduduki” daerah itu dan bertanggung jawab menjadi pemimpin bagi ras-ras vampire terbawah di daerah itu.

Dan aku mendapat Distrik Gangnam sebagai tanggung jawabku. Yang berarti Danbi—mateku akan ikut pindah bersamaku. Walaupun kami tentu saja tidak tinggal dalam satu tempat. Itu sangat dilarang, mengkutip perkataan ayahku. Walau ada hal yang masih saja mengangguku, kalau aku tidak boleh tinggal di satu tempat dengan Danbi kenapa Danbi seakan harus memperoleh perlindungan lebih seakan ia akan selalu dalam bahaya. Bukankah lebih praktis jika kami tinggal bersama dan dia bisa selalu bersamaku yang berarti aku bisa makan kapan saja? Sepertinya tidak sesederhana itu karena bukan seperti itu peraturan disekitar sini berlaku.

Vampire bisa terbang atau bergerak cepat, atau bahasa manusianya menggunakan kekuatan super, tapi aku lebih suka bermain skateboard daripada terbang. Entahlah, ibuku bilang aku menyukai hal-hal yang dianggap vampire lain aneh. Jadi aku mengoleksi beberapa skateboard yang memiliki desain keren. Salah satunya hilang. Aku sedang menelusuri seluruh mansion untuk menemukannya sampai aku mendengar pembicaraan ayah dan ibu dari ruangan mereka.

“Kau tau Zelo punya hati yang lembut, aku mengkhawatirkannya.” Suara ibu tampak putus asa. Kenapa beliau khawatir padaku? “Apa kau pikir itu karena kita terlalu memanjakannya?”

“Tentu saja tidak, yeobo tenanglah. Dia adalah vampire new born terkuat selamat 20 generasi terakhir, aku yakin dia akan baik-baik saja. Arasseo? Dia tidak akan memiliki perasaan apapun pada Danbi.” Ayahku menegaskan tapi semakin lama suaranya juga semakin tidak terdengar yakin.

“Dia jelas-jelas ragu saat akan memulainya malam itu, apa kau tidak berpikir lain? Jika anak kita satu-satunya sampai memiliki perasaan pada blood slave-nya seluruh generasi Choi akan membuangnya, dan kita akan dimusnahkan.”

Apa yang baru saja kudengar?

“Vampire origin yang memiliki perasaan pada blood slave-nya tidak akan mampu merubah blood slave menjadi mate yang sesungguhnya dan hidup bahagia selamanya! Kau ingat bagaimana dulu kau sangat kasar padaku lalu saat kau sudah berumur 100 tahun kau bisa mengubahku menjadi vampire origin dan kita bisa memiliki Zelo. Bagaimana jika anak kita tidak memiliki kesempatan untuk menemukan kehidupan abadi yang sesungguhnya bersama mate-nya?”

Ayah memeluk ibu dengan erat berusaha menenagkannya, “tenang saja, semua akan baik-baik saja.”

Sedangkan aku merasa seperti sudah melakuakan dosa terberat dalam sejarah vampire origin.

Jadi, vampire origin tidak boleh memiliki perasaan apapun pada blood slave, budak darah hanyalah budak darah, jika vampire sampai memiliki perasaan pada mereka, saat vampire sudah berumur 100 tahun ia harus mulai memiliki mate sesungguhnya, yaitu blood slave yang selama setengah abad terakhir tanpa disadari telah mencerna zat vampire origin lewat gigitan-gigitan. Vampire origin sangat ketat dalam memilih pasangan karena mereka harus menjaga kemurnian darah keturunan mereka. Belum lagi pasangan vampire hanya bisa memiliki satu keturunan. Karena itulah slave blood kadang juga disebut mate, karena mereka pada akhirnya juga akan menjadi mate sesungguhnya. Dan pada akhirnya vampire dan mate-nya hanya bisa bergantung dari satu sama lain.

Bagaimana jika aku terlanjur memiliki perasaan pada Danbi? Apa jika aku tidak bisa mengubahnya nanti? Apa yang harus kulakukan. Aku mulai tidak menyukai lika-liku hidup vampire yang bodoh ini. Kenapa harus begitu rumit? Kudengar merubah manusia menjadi vampire benar-benar seperti menempatkan manusia itu dalam neraka. Apakah sebuah perasaan benar-benar membuatmu begitu tidak ingin menyakiti seseorang?

Aku baru saja dapat jawaban untuk pertanyaan ku sendiri. Sudah nyaris satu tahun aku dan Danbi pindah ke Distrik Gangnam yang terlihat lebih besar dari yang aku bayangkan. Dan aku mencoba sekeras mungkin untuk tidak mengacuhkan Danbi. Ku pikir Danbi akan senang karena sejak awal bertemu denganku ia terlihat seperti mulai membenci hidupnya.

Justru, akhir-akhir ini Danbi mulai terlihat frustasi. Karena sepertinya ia juga bisa merasakan rasa frustasiku. Karena rasa tak terkendali itu tanpa sengaja aku terlalu banyak menginginkan darahnya, terus menerus sampai tanpa sadar aku sudah menyakitinya.

Saat aku melihat Danbi menangis hingga kehilangan kesadaran, aku sangat yakin aku benar-benar sudah menyakitinya.



To be continued ...





Comments

Popular posts from this blog

Contoh Laporan PKL/PRAKERIN PowerPoint Bahasa Inggris Kurikulum 2013

Hai ... Aku termasuk korban kurikulum 2013, angkatan pertama percobaan malah. Aku tau kurikulum 2013 itu ribet banget, jadi jalanin aja yah adek-adek ku muah~ Aku murid SMK N 2 Batam Kelas XI Akuntansi 3 Baru saja menyelesaikan PKL selama 4 bulan (Juli - Oktober) di PT. Unisem Batam Banyak pengalaman yang ku peroleh Salah satu alasan ku memilih SMK adalah kepingin merasakan yang namanya PKL, dan siapa sangka ternyata bener-bener tak terlupakan. Berikut adalah hasil laporan PKL/PRAKERIN punyaku. Karena sepertinya setting di Microsoft PowerPoint 2011 aku beda dari google jadi sepertinya ada beberapa gambar dan tulisan yang melenceng dari tempatnya, mohon di maklumi yah ^^~ Kuharap ini bisa membantumu yang terdampar disini untuk mencari sesuatu, hehe..

Drama Negosiasi 4 orang pemain: Perencanaan Penggusuran

Hello everybody~  \nyanyi Shinee - Everybody\ Ehem.. okay.. so.. gue lagi dapet tugas dari Guru Bahasa Indonesia (Guru yang sama yang ngasih gue tugas buat puisi -_-) disuruh buat Drama dengan tema Negosiasi, dan perkelompok itu sebanyak 4 orang, dan inilah hasil naskah drama ala kadarnya yang gue buat malem2 -uh- >< Kelompok gue belum nampil sih, tapi... aah.. gak tau deh nanti nampilnya bakal kayak mana. Sebenernya gue gak asing lagi sih sama yang namanya "DRAMA" tapi tetep bikin kretek-ktetek :v

Perjalanan Perubahan Warna Rambut

Dulu, kalau aku berani mencoba mewarnai rambutku mungkin aku akan langsung di bakar di perapian. Tapi sekarang beda tahun, beda cerita dan sepertinya beda jaman. Aku pertama kali mewarnai rambutku saat tahun baru 2014. Waktu itu warna yang muncul seharusnya dark blonde , tapi karena rambutku hitam banget, warna itu hanya muncul saat terkena cahaya atau sinar matahari. Karena kurang puas akhirnya aku pergi ke salon lagi. Salon yang selalu ku datangi sebelumnya adalah salon teman mamaku. Tapi, karena lokasinya jauh akhirnya aku memilih salon yang ada di mall terdekat. Aku memilih salon tertutup, seperti salon yang khusus untuk wanita-wanita hijab yang ingin merawat rambut tanpa mengumbar aurat (kira-kira begitu) dan isinya wanita semua. Warna yang ku pilih lagi-lagi blond e. Setelah hampir dua jam waktu ku habiskan di salon itu rambut ku malah berwarna oranye sedikit kekuning-kuningan. Ternyata tadi tanpa aku sadari orang yang mengurusi rambutku menambahkan bleach karena rambu...