Skip to main content

Ingatan Tentang Papa


Aku tidak diberi banyak waktu bersamanya. Aku tidak diberi banyak waktu untuk mencintainya. Sekarang, bahkan, aku memerlukan sebuah foto untuk mengingat bagaimana wajahnya. Bagaimana bentuk matanya saat tersenyum, bagaimana ia berpose saat berfoto si kecil aku. Waktuku yang singkat bersamanya membuatku tidak mengingat bagaimana wajahnya saat marah padaku, saat lelah setelah seharian, karena wajah bahagianya di foto lah yang hanya bisa ku ingat.

Cinta pertamaku.

Papa ku.

Papa bekerja di luar negeri, aku, mama dan kakak ku tinggal di Indonesia. Untuk beberapa alasan pribadi mama dan papa sepakat untuk tidak membesarkan aku dan kakak ku di luar negeri. Yang juga berarti kami harus berpisah jauh dan hanya bisa bertemu beberapa kali saat papa libur bekerja.

Ingatan paling jelas yang ku ingat sampai sekarang adalah, saat aku bermain dengan rambut papa. Rambutnya tebal, beberapa rambut abu-abu sudah tumbuh disana-sini, dan rambutnya mulai rontok di tengah. Aku selalu tertawa saat melihat kepalanya yang sedikit-sedikit mulai botak di tengah, entah kenapa. Maaf pa. Hahah. Aku menyisir rambutnya secara tak karuan. Ke arah sini seakan papa adalah boneka berukuran besar milikku. Saat itu adalah saat terdekat yang kurasakan dengan papa. Kami jarang bertemu jadi aku kurang merasa nyaman, anak kecil, iyakan? Jadi saat papa membiarkanku duduk di pangkuannya, menonton TV, dan membiarkanku menyisir rambutnya tak karuan. Aku merasa sangat senang dan membuatku tersadar aku mencintai bapak-bapak yang kepalanya botak di tengah ini.

Anehnya, aku juga bisa mengingat sesuatu saat aku masih berumur kira-kira 4 atau 5 tahun. Papa akan pulang hari itu, jadi mamaku pergi untuk menjemputnya di bandara yang terletak 3 jam perjalanan dari rumahku. Hampir seluruh keluarga menemani aku dan kakak ku di rumah--nenek, om dan tante. Lalu kami tidur bersama-sama di depan TV. Dan aku mendengar suara mobil. Nenekku terbangun untuk membuka pintu, aku ikut terbangun dan sadar kalau itu papa dan mama.Papa memasuki rumah dan melihatku terjaga, papa langsung menggendongku dan membawaku ke halaman rumah dimana semua orang sibuk mengeluarkan barang-barang. Mama sempat mengomel, kenapa papa malah membangunkanku, papa malah tertawa dan membalas, dia memang sudah bangun kok. Aku turun dari gendongan karena tertarik dengan banyaknya mainan yang dibawa. Iya, aku sangat dimanjakan saat kecil, mainanku menggunung adalah buktinya. Tapi saat dunia masih gelap sekitar jam 3 pagi itu, aku melihat mainan paling luar biasa, rumah-rumahan yang dibawa jauh-jauh dari luar negeri. Kalau tidak salah papa bilang ingin membelikan yang ukurannya lebih besar, yang punya beberapa ruangan, tapi akan susah untuk membawanya jadi beliau membeli rumah-rumahan yang hanya sepetak. Tapi masih tetap saja luar biasa. Aku meminta untuk mendirikan rumah-rumahan itu saat itu juga, tapi mama bilang nanti saja kalau sudah terang. Rumah-rumahan itu masih ada hingga sekarang.

Lalu, saat aku sudah mulai masuk SD, papa memutuskan untuk memboyong keluarga ke kota perbatasan dimana hanya membutuhkan beberapa menit perjalan kapal untuk sampai rumah. Sehingga setiap weekend kami bisa berkumpul bersama.

Sebagai anak kecil, aku ingat betul betapa bersemangatnya aku untuk naik pesawat pertama kalinya. Kami membawa banyak barang sampai-sampai semua orang melihat ke arah kami. Tapi aku tidak peduli karena hal ini lah yang membuat keluarga kami semakin dekat. Begitu sampai, aku merasa sangat lelah sampai-sampai tertidur. Begitu aku bangun aku melihat lemari baru dan kulkas baru. Mereka meninggalkan ku yang sedang tidur untuk membeli perabotan rumah. Haha.

Perubahan lingkungan ku hari itu benar-benar berubah drastis. Aku mengenal TV kabel dan aku bisa yakin kalau setiap film yang release di tahun 2009 bisa ku kenali. Perumahan yang ku tinggali ada di atas bukit. Dan tanah disana berwarna oranye kemerahan. Aku sering bermain PlayStation dan kadang menelusuri rumah-rumah kosong di blok perumahan lain.

Waktu hanya berlalu dua bulan.

Libur panjang datang, kami memutuskan untuk berkunjung ke rumah nenek. Aku, mama dan kakak pergi duluan karena papa masih punya pekerjaan dan bilang akan menyusul. Beliau bilang akan menyusul! Aku merasa senang karena akan kembali merasakan naik pesawat untuk kedua kalinya, tapi juga merasa aneh karena harus pergi tanpa papa kali ini. Ingat saat papa bilang akan menyusul? Tapi pada akhirnya dia tak pernah datang.

Aku ingat betul suasana, posisiku saat itu, apa yang sedang kami lakukan waktu itu saat mama pergi untuk mengangkat telfon dan mengatakan "innalillahi wainnailaihi rojiun". Aku hancur. Kami semua hancur. Semuanya berantakan.

Ingatan yang ku punya tidak cukup. Ingatanku kurang jelas untuk ku ingat sampai sekarang.

Aku sudah menerima begitu banyak cintanya. Tapi, aku belum cukup mencintainya.

Papa sudah memberikan segalanya untukku, aku belum melakukan apapun untuknya.

Sekarang, aku hanya bisa mencintainya lewat doa. Dan aku berharap papa juga merasakannya.







Comments

Popular posts from this blog

Contoh Laporan PKL/PRAKERIN PowerPoint Bahasa Inggris Kurikulum 2013

Hai ... Aku termasuk korban kurikulum 2013, angkatan pertama percobaan malah. Aku tau kurikulum 2013 itu ribet banget, jadi jalanin aja yah adek-adek ku muah~ Aku murid SMK N 2 Batam Kelas XI Akuntansi 3 Baru saja menyelesaikan PKL selama 4 bulan (Juli - Oktober) di PT. Unisem Batam Banyak pengalaman yang ku peroleh Salah satu alasan ku memilih SMK adalah kepingin merasakan yang namanya PKL, dan siapa sangka ternyata bener-bener tak terlupakan. Berikut adalah hasil laporan PKL/PRAKERIN punyaku. Karena sepertinya setting di Microsoft PowerPoint 2011 aku beda dari google jadi sepertinya ada beberapa gambar dan tulisan yang melenceng dari tempatnya, mohon di maklumi yah ^^~ Kuharap ini bisa membantumu yang terdampar disini untuk mencari sesuatu, hehe..

Drama Negosiasi 4 orang pemain: Perencanaan Penggusuran

Hello everybody~  \nyanyi Shinee - Everybody\ Ehem.. okay.. so.. gue lagi dapet tugas dari Guru Bahasa Indonesia (Guru yang sama yang ngasih gue tugas buat puisi -_-) disuruh buat Drama dengan tema Negosiasi, dan perkelompok itu sebanyak 4 orang, dan inilah hasil naskah drama ala kadarnya yang gue buat malem2 -uh- >< Kelompok gue belum nampil sih, tapi... aah.. gak tau deh nanti nampilnya bakal kayak mana. Sebenernya gue gak asing lagi sih sama yang namanya "DRAMA" tapi tetep bikin kretek-ktetek :v

Perjalanan Perubahan Warna Rambut

Dulu, kalau aku berani mencoba mewarnai rambutku mungkin aku akan langsung di bakar di perapian. Tapi sekarang beda tahun, beda cerita dan sepertinya beda jaman. Aku pertama kali mewarnai rambutku saat tahun baru 2014. Waktu itu warna yang muncul seharusnya dark blonde , tapi karena rambutku hitam banget, warna itu hanya muncul saat terkena cahaya atau sinar matahari. Karena kurang puas akhirnya aku pergi ke salon lagi. Salon yang selalu ku datangi sebelumnya adalah salon teman mamaku. Tapi, karena lokasinya jauh akhirnya aku memilih salon yang ada di mall terdekat. Aku memilih salon tertutup, seperti salon yang khusus untuk wanita-wanita hijab yang ingin merawat rambut tanpa mengumbar aurat (kira-kira begitu) dan isinya wanita semua. Warna yang ku pilih lagi-lagi blond e. Setelah hampir dua jam waktu ku habiskan di salon itu rambut ku malah berwarna oranye sedikit kekuning-kuningan. Ternyata tadi tanpa aku sadari orang yang mengurusi rambutku menambahkan bleach karena rambu...