Di segala sesuatu hal pasti terbagi menjadi dua sisi--gelap dan terang. Begitu pula diriku dan ceritaku. Aku sudah menceritakan sisi gelap dari masa tiga tahun SMA (dalam kasusku SMK,) ku.
Dan inilah sisi terangnya. Sisi yang dengan senang hati akan kuceritakan. Sisi yang akan membuatku merindukan masa SMA (alias SMK,) ku.
Pada saat pertama memasuki gerbang besar itu, kupikir aku sendiri, kupikir aku akan berdiri di barisan di paling belakang saking tidak tau harus berbicara pada siapa--karena mereka semua terlihat sudah berkelompok dan seperti tidak berencana untuk tidak menambah satu wajah lagi. Tapi kenyataan sedikit berbaik hati. Walaupun aku sedikit melanggar peraturan aku mendapat teman-teman baru dan orang-orang yang bisa ku ajak berbagi info.
Walaupun pada akhirnya aku masuk ke kelas yang berbeda dengan mereka.
Di kelas itu ada satu orang yang entah kenapa namanya sangat menarik perhatianku. Aku akhirnya terdampar bersama orang itu selama satu tahun. Ditambah satu orang lain lagi yang semakin memperiah semuanya dan membuat obrolan kecil yang awalnya sederhana berubah seperti seakan kami sedang merayakan tahun baru dengan pesta kembang api yang berubah rusuh karena kembang apinya mendarat di rumah orang dan seketika membakarnya. Meriah dan rusuh abis.
Tahun kedua semua kemeriahan itu sempat teredam dengan kesibukan dan kesendirian masing-masing. Aku selalu merasa suasana akan benar-benar akan berubah setelah itu. Tapi, ternyata aku salah. Aku memang selalu salah. Hal indah yang nyata itu memang sempat teredam oleh hal indah lain yang ternyata hanya bersifat sementara. Tapi hal indah yang nyata itu sepertinya akan bertahan lama untuk terus seperti itu. Yang kupelajari disini, hal indah akan selalu digantikan dengan yang lebih indah. Ugh, aku terdengar konyol dan menggelikan tapi itu menanglah kenyataannya. Sorry if I makes you cringe.
Tahun ketiga, segala terasa sedikit lebih membaik. Aku menemukan teman sebangku yang akhirnya benar-benar merasa klop di kebanyakan hal. Aku berhasil terbuka akan beberapa hal. Kami terbuka satu sama lain akan beberapa hal. Bukan hal yang sepenuhnya baik dan pantas untuk ku ceritakan disini. Jangan berpikir hal macam-macam.
Menjadi senior memang selalu terasa sesuatu. Tapi sayangnya adik kelas tahun ini tidak terlalu friendly. Tidak berspesifikasi, ini hanya pendapat ku saja. (Tolong beritahu aku diam-diam kalau ada yang setuju dengan ku.)
Dengan segala hal yang terjadi di masa lalu, mungkin aku tidak menemukan someone special. Apalagi aku sudah merasa muak, mual dan pengen muntah melihat drama percintaan yang (surprisingly) sering.
Tapi, aku menemukan teman-teman luar biasa yang kalau bisa ingin kubawa bersamaku. Kalau aku bisa kembali ke masa lalu, aku ingin kembali ke hari saat kami merayakan sumpah pemuda, dan hari disaat kami merayakan hari ulang tahun masing-masing.
Semua hal pasti mempunyai awal dan akhir. Pertemuan dan perpisahan. Tapi perpisahan ini adalah awal dari semuanya.
Terima kasih atas tiga tahun ini.
Comments
Post a Comment