Skip to main content

Who You?

"Panas. Matahari sepertinya sedang sangat bersemangat untuk membakar dunia. Saat yang selalu ku tunggu-tunggu selama 6 hari berturut-turut hanyalah saat dimana bel tanda pulang berdengung dengan indah di telingaku. Agak dehidrasi. Minum sudah habis dari istirahat pertama. Setengahnya tumpah membasahi isi tas paginya. Sial. Tapi, ambil sisi positif saja—untung tidak membasahi seluruh buku yang ada di dalam tasku.

Masih panas. Jadi jangan salahkan aku kalau aku berjalan dengan agak limbung menuju gerbang. Dengan kepala tertunduk pula. Tak disangka, agak menyenggolku dari samping kiri dengan ringan sambil mengatakan sepatah kata dengan jelas dan santai, "permisi." Aku menghentikan langkah lalu menatap orang yang kini beberapa langkah di depanku. Menoleh ke belakang—padaku, dengan seulas senyum. Dua detik berlalu, "ngagetin." dan hanya itu yang kukatakan akhirnya. Agak ragu juga apa orang itu bisa mendengar suaraku yang mendadak sekecil semut karena lalu ia berpaling dan berjalan menjauh, dengan tergesa-gesa pula.


Setelah beberapa lama, hanya sepatah kata yang tertukar dan seulas senyum darinya. Aku jadi ling-lung sendiri. Apa ini? Kenapa? Ah sudahlah. Lupakan saja. Tapi, tidak bisa! Ugh bikin frustasi.

Memang apa yang kuharapkan? Kami pernah dekat, aku akui itu. Sangat dekat malah. Tapi itu sudah lama berlalu. Kupikir saat itu aku banyak bicara atau mungkin banyak curhat padanya karena saat itu aku merasa kesepian. Ingat kok, waktu itu kenaikan kelas dan aku berpisah kelas dengan teman-teman dekatku. Sedih. Dan saat itu hanya ada dia.

Sekarang kami saling menjauh. Jujur aku tidak mengerti apa sebabnya. Bagaimana awalnya bisa begini. Aku tidak tau. Yang jelas inilah yang sekarang terjadi.

Dulu kami sama. Tidak selalu sependapat, sering berdebat, dan nggak jarang adu kalimat. Tapi kami sama.

Sekarang kami berbeda. Dia lebih mencolok. Tanpa harus mencari, tanpa harus berkonsentrasi, aku bisa menemukannya dengan mudah. Ia sangat dikenal sekarang. Sangat dipuja. Dan disinilah aku, berdiri diantara pemujanya. Tidak meminta banyak. Tidak juga meminta agar kami bisa dekat lagi. Toh kala dekat itu tidak ada spesial-spesialnya. Aku tidak menganggapnya sebagai gebetan atau apalah, begitu juga sebaliknya. Jadi, kalimat lebih baik menjauh saat menjadi gebetan daripada mantan tidak berlaku disini. Tapi kangen juga mendengar suaranya di dekat telinga. Sama-sama menertawakan masa lalu. Ah lucunya.

Saling bertukar sepatah kata dan seulas senyum membuatku berpikir terlalu banyak. Apa sih yang kuharapkan? Tidak ada kok. Terus kenapa dipikirkan? Tidak tau. Kalau begitu lupakan. Baiklah. Tapi kenapa masih diributkan? Susah. Karena terus kepikiran? Iya. Dasar bodoh. Emang.

Kenapa bisa kepikiran? Kemarin-kemarin aku tidak pernah kok memikirkannya. Entah sengaja atau tidak yang jelas tidak pernah. Tapi kenapa kejadian tak sampai satu menit itu membuatku uring-uringan. Memang dia siapa? Kau siapa? Tidak ada yang bisa menjawab."

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Contoh Laporan PKL/PRAKERIN PowerPoint Bahasa Inggris Kurikulum 2013

Hai ... Aku termasuk korban kurikulum 2013, angkatan pertama percobaan malah. Aku tau kurikulum 2013 itu ribet banget, jadi jalanin aja yah adek-adek ku muah~ Aku murid SMK N 2 Batam Kelas XI Akuntansi 3 Baru saja menyelesaikan PKL selama 4 bulan (Juli - Oktober) di PT. Unisem Batam Banyak pengalaman yang ku peroleh Salah satu alasan ku memilih SMK adalah kepingin merasakan yang namanya PKL, dan siapa sangka ternyata bener-bener tak terlupakan. Berikut adalah hasil laporan PKL/PRAKERIN punyaku. Karena sepertinya setting di Microsoft PowerPoint 2011 aku beda dari google jadi sepertinya ada beberapa gambar dan tulisan yang melenceng dari tempatnya, mohon di maklumi yah ^^~ Kuharap ini bisa membantumu yang terdampar disini untuk mencari sesuatu, hehe..

Drama Negosiasi 4 orang pemain: Perencanaan Penggusuran

Hello everybody~  \nyanyi Shinee - Everybody\ Ehem.. okay.. so.. gue lagi dapet tugas dari Guru Bahasa Indonesia (Guru yang sama yang ngasih gue tugas buat puisi -_-) disuruh buat Drama dengan tema Negosiasi, dan perkelompok itu sebanyak 4 orang, dan inilah hasil naskah drama ala kadarnya yang gue buat malem2 -uh- >< Kelompok gue belum nampil sih, tapi... aah.. gak tau deh nanti nampilnya bakal kayak mana. Sebenernya gue gak asing lagi sih sama yang namanya "DRAMA" tapi tetep bikin kretek-ktetek :v

Perjalanan Perubahan Warna Rambut

Dulu, kalau aku berani mencoba mewarnai rambutku mungkin aku akan langsung di bakar di perapian. Tapi sekarang beda tahun, beda cerita dan sepertinya beda jaman. Aku pertama kali mewarnai rambutku saat tahun baru 2014. Waktu itu warna yang muncul seharusnya dark blonde , tapi karena rambutku hitam banget, warna itu hanya muncul saat terkena cahaya atau sinar matahari. Karena kurang puas akhirnya aku pergi ke salon lagi. Salon yang selalu ku datangi sebelumnya adalah salon teman mamaku. Tapi, karena lokasinya jauh akhirnya aku memilih salon yang ada di mall terdekat. Aku memilih salon tertutup, seperti salon yang khusus untuk wanita-wanita hijab yang ingin merawat rambut tanpa mengumbar aurat (kira-kira begitu) dan isinya wanita semua. Warna yang ku pilih lagi-lagi blond e. Setelah hampir dua jam waktu ku habiskan di salon itu rambut ku malah berwarna oranye sedikit kekuning-kuningan. Ternyata tadi tanpa aku sadari orang yang mengurusi rambutku menambahkan bleach karena rambu...