Skip to main content

CERBUNG: Pretty Boy chapter 5


The Most Wanted Girl

    “Morning princess” Vlint berkata sambil membuka seluruh jendela kamarku, membiarkan sinar matahari dan dinginnya angin pagi menyeruak masuk ke kamarku, membuatku makin menenggelamkan diriku ke dalam selimut tebalku.
    “Ayo princess, bangun, nanti telat sekolah loh..” katanya lagi. nada suaranya mulai kembali seperti biasa. berarti dia sudah tidak marah lagi kan??
    “5 minute lagi” desahku. kelas pertama baru dimulai pukul 8 pagi. sedangkan ini baru setengah 7 pagi.
    “no more 5 minute! c’mon get up!” Vlint langsung menarik selimutku. sial! dingin! “aku sudah siapkan air hangatnya” lanjutnya. oke oke. aku langsung berjalan agak diseret menuju kamar mandi ku. asap mengepul dari dalam. bathtub ku sedah penuh dengan air hangat. yay!



    Begitu keluar dengan piyama handukku dan masuk ke ruangan kecil yang tidak lain adalah lemariku. disana sudah tergantung seragam sekolahku. warna nya berbeda dengan yang kemarin. kemarin aku memakai rok pendek kotak2 warna abu2 dengan baju putih, dasi bermotiv sama dengan roknya dan blazer warna biru dongker dengan garis putih dipinggirnya. hari ini, selasa, rok kotak2 pendek warna merah dengan dasi bermotiv sama, dan kemeja putih lengan panjang. oh well..
    Setelah selesai berganti baju, memasang wig yang sama seperti yang ku pakai kemarin, memberi sedikit pelembab di wajah, dan bibir. aku keluar dari kamar. tas? itu urusan Vlint. homework? urusan dia juga. (problem?)
    Aku duduk di depan meja makan besar yang bisa menampung 10 orang ini. sendiri. dad paling sudah pergi ke kantornya yang sangat amat disayanginya itu. diam-diam aku menghembuskan nafas berat. setiap pagi selalu begini. sendiri. di depanku ada sepiring yang berisi telur goreng dan sosis, disampingnya ada roti bakar, dan satu gelas susu dan satu gelas orange juice. Vlint muncul sambil membawa tasku dan langsung membantuku memakai kaos kaki warna hitam sepanjang lutut dan flat shoes warna hitam.
    “ayo” gumam ku sambil menelan sisa sarapanku dengan susu sekali teguk.


    Begitu sampai sekolah Vlint membukakan pintu mobil untukku dan membantu memasangkan tas di punggungku.
    “jangan kabur! tunggu sampai aku datang menjemputmu nanti” katanya setengah memeperingatkan.
    “gak janji *wek” godaku sambil menjulurkan lidah.
    “HEY!!” teriaknya tapi aku sudah langsung berlari masuk ke dalam gedung sekolah.
    Sambil memasang headset di telingaku, yang sudah jelas headset yang selalu kupakai di balik bajuku setiap hari, dan Ipod ku yang memutar lagu 24/7. terlantun lagu Apink – no no no. sambil terus menyusuri koridor sekolah menuju kelas, aku menyadari setiap hujaman tatapan mata seakan tatapan mata itu akan membakarku sejak dari gerbang tadi.
    Benar juga. aku sampai lupa dengan masalah yang akan aku hadapi hari ini. begitu sampai kelas aku melihat kursi dan mejaku di coret2 dengan spidol permanent warna warni bertuliskan ejekan dan kata2 kotor lainnya. menyebalkan. tanpa pikir panjang aku menukarnya dengan meja dan kursi de sebelahku. pemilik meja dan kursi yang langsung datang berusaha protes tapi begitu ku pelototi dia langsung terdiam.
    Bel masuk berbunyi. guru masuk. dan waktu mulai berjalan lambat. tanpa mendengar (karena telingaku sibuk dengan lagu yang tertangkap dari headset) dan melihat (karena mataku sibuk mencoret-coret seluruh buku tulisku dengan gambar cartoon konyol dan tulisan hangul acak-acakan) aku bisa merasakan hampir seluruh penghuni kelas yang sama denganku (terutama cewek) terus melancarkan cara pandangan-yang-semoga-membakarnya padaku dan berbisik-bisik seakan aku alien terdampar.
    Makin lama mataku terasa semakin berat, mungkin karena atmosfer membosankan yang ada di sekelilingku. tak butuh waktu lama untukku tuk terlelap, pergi ke alam mimpi. semakin terlelap kepalaku semakin terasa berat, aku terbangun dengan kaget saat kepalaku terantuk.
    Sambil mengucek-ngucek mataku berharap pandanganku akan semakin jelas, aku langsung kaget saat menyadari hanya tinggal aku yang ada di kelas. sial apa aku ketiduran sampai jam pulang sekolah?? aku langsung melihat jam tanganku. huft.. ternyata aku ketiduran sampai jam istirahat ke-2. wow.. selama itu aku tidur? tapi kenapa rasanya hanya sebentar. oh well..
    Aku membenarkan rambutku (atau lebih tepatnya wig ku) dan pergi keluar kelas. ke kantin. aku haus. begitu keluar seperti tadi pagi.. semua mata ada padaku. melihat padaku. seakan aku habis maling jemuran atau semacamnya. saat menyusuri setiap koridor menuju kantin aku menyadari mereka memegang selembar kertas, kemudian menatapku dan melihat ke kertas itu lagi. kertas apa itu?
    Begitu aku hampir masuk ke kantin, masih di pintunya maksudku, semua orang.. iya! SEMUA ORANG makin menatapku dengan aneh, dan MEREKA SEMUA memegang selembar kertas. seriously?? what the hell is going on??
    Saat itulah tatapanku bertemu dengan dia. Timmy. teman-temannya.. termasuk cowok anonymous dan si murah senyum, dan 2 cewek chines (yang sampai sekarang ku yakini mereka semacam geng anak popular) tidak menyadari keberadaanku dan terus mengobrol dengan asiknya. dia menatapku kemudian tersenyum lebar sampai seakan dapat menyentuh telinganya. damn. senyum itu.. membunuhku di dalam.
    Tanpa sadar, seorang cewek menyambar tanganku dengan kasar dan menyeretku pergi. what the hell?? aku juga langsung dikelilingi 5 cewek lainnya seakan mencegah agar aku tidak kabur. mereka membawaku ke koridor  sekolah yang  lebih sepi. koridor menuju gudang sekolah.
    “APA-APAAN KALIAN?!!!” teriakku tanpa bisa ku tahan setelah mereka hampir melemparku ke pojokan dinding tapi aku lebih cepat, aku langsung menyeimbangkan tubuhku. lalu….
    PLAK!!!!
    Tangan cewek yang tadi mencengkeram tanganku mendarat dengan keras di pipiku. saking shock nya dengan serangan tiba2 itu aku hanya terdiam. belum pernah ada orang yang berani melakukan kekerasan padaku.
    “Jauhi Timmy!” desisnya mengerikan. WHAT? aku masih terbengong, sumpah aku gak ngerti kemana arah omongannya ini. “lo masi juga anak baru udah belagu!” dia mulai membentak karena aku belum juga menjawab ancaman mereka.
    Aku bisa melihat mereka semua senior. geng senior. ntah kelas berapa. dan para senior sialan ini menamparku untuk tidak mendekati timmy yang bahkan baru gue kenal kemaren?? aku mulai geram. ubun2 ku terasa mendidih. aku yakin mukaku sudah berubah warna menjadi merah sekarang.
    Dengan gerakan secepat kilat aku menyambar bahu cewek yang tadi mencengkeram tanganku, menyeretku dengan paksa dan juga menamparku. aku mencengkeram kedua bahunya dan melemparkannya ke dinding, cukup keras sampai kulihat dia meringis kesakitan.
    “denger ya! gue gak tertarik sama Timmy atau apapun namanya! gue gak tertarik sama dia! dan gue gak PERNAH berencana buat tertarik sama dia! jadi! BERHENTI BERSIKAP BODOH DAN JANGAN PERNAH GANGGU GUE LAGI!!” aku menekankan setiap kata yang kuteriakkan, aku berusaha keras untuk tidak menammparnya balik karena aku sudah melihat wajahnya semakin pucat, tsk. dasar pengecut “BITCH!!” aku sedikit meremas bahunya sebelum melepaskannya.
    Aku baru menyadari bahwa tidak ada belaan atau serangan apapun dari 5 cewek lainnya. aku baru menyadari kenapa saat aku berbalik dan berniat pergi dari sekumpulan cewek gila ini. ada dia. Timmy berdiri tepat di belakangku. dengan muka penuh keterkejutan?? WHAT NOW?? aku berteriak putus asa dalam hati.
    “minggir!!” aku melewati Timmy seakan dia tidak  ada disana. dan mendorong 5 cewek lain yang berdiri mematung di belakangnya.
    Aku kembali ke koridor yang ramai. aku masih menyadari mereka semua memegang selembar kertas yang aku yakin ada hubungannya denganku. dengan geram aku menyambar salah satu kertas itu dari salah satu cowo yang berdiri tak jauh di dekatku. WHAT IS THIS SHIT????
    Kertas itu bergambarkan fotoku dengan pose tertidur dan ada tulisan merah di bawahnya ‘THE BITCH’ sial.. apa mereka mengambil gambarku diam2 saat aku tidur tadi?? aku menyebar tatapan marahku pada mereka semua, aku mulai membuka mulut tapi tiba2 sebuah tangan menyambar tanganku dan lagi2 menyeretku pergi. si pemilik tangan bukan cewek melainkan cowok. timmy?? kenapa dia??
    Aku berusaha melepaskan diri tapi cengkramannya sangat kuat, dia membawaku ke sebuah ruangan dengan kaca besar di setiap dindingnya. ruang dance? tebakku. saat itulah dia menutup pintu dan melepaskanku.
    Dia hanya diam. aku juga diam. terlalu bingung harus bertanya apa.
    “sorry” gumamnya lirih tapi cukup keras untuk ku dengar.
    “kenapa?” tanyaku bingung sekaligus mengagumi wajah lucunya yang sedang manyun.
    “mereka ngelakuin itu ke lo gara2 gue” jawabnya.
    “gue tau” balasku enteng tapi masih geram dengan apa yang barusan terjadi. aku meremas kertas yang kupegang dan tangan lain memegang pipi ku yang memerah karena tamparan.
    Tanpa ku sangka sebelumnya, tiba2 Timmy mendekat dan memegang pipiku yang memerah. dia mengamati pipiku, dia sangat dekat dengan wajahku. sial. ini membuatku berhenti bernafas.
    “pipi lo merah banget..” katanya sedih. oooohh~ imutnya..
    “kalo gitu jauhin gue”
    “ha?”
    “kalo lo gak mau pipi gue merah lagi, jauhin gue, anggap gue gak ada” jelasku dingin. aku bisa melihat ekspresi wajahnya yang seakan baru saja di tampar pake batu bata.
    “gue gak bisa” balasnya.
    “ha?” ganti aku yang bingung.
    “mereka gak akan segampang itu ngelepasin lo setelah ini..” Timmy mengambil gumpalan kertas di tanganku. “you’re the most wanted girl in the school, don’t you get it?? this mean that they gonna bully you in every single day in your live”
    Aku menatapnya tanpa berkedip, sampai kemudian dia mulai tersenyum “tapi tenang, gue bakal selalu ngejaga lo.. ariana~”
    “darimana lo tau nama gue?” tanyaku bingung.
    “hmm.. internet?” bohong. aku yakin dia sudah melakukan research atau semacamnya. “oke2.. gue ngaku, gue nanya sama orang lagipula sekarang SEMUA orang di sekolah ini tau siapa lo, thanks to this.. ” dia mengangkat gumpalan kertas bergambar aku yang sedang tidur.
    “oh well.. makasih atas popularitas yang udah lo kasih sama gue.. sekarang gue mau pindah sekolah” sindirku sambil beranjak pergi, lagi2 dia memegang tanganku. ini kenapa jadi banyak banget kontak fisik?????????
    “kenapa?? kan gue udah bilang gue bakal ngelindungin lo..gue bakal pindah kelas ke kelas lo” kata Timmy enteng banget.
    “hmm yeah.. good luck with that” balasku bernada meremehkan.
    “don’t need. gue anak ketua yayasan di sekolah ini, gue pasti bisa ajuin permintaan itu dan langsung dikabulin” ucapnya bangga. oooohh.. jadi lo itu.. ah- tentu saja, rambut di cat pirang, populer, dia pasti anak paling berpengaruh di sekolah ini.
    “gue gak peduli.. good bye” aku melepaskan pegangan tangannya. tapi dia meraihnya lagi.
    “no! gue gak bakal lepasin lo” katanya cepat. what the heck?!!
    “your freakin me out! let me go”
    “no way! gue suka sama lo, ada sesuatu yang menarik di diri lo dan gue gak mau kehilangan kesempatan buat tau apa itu” kata Timmy tanpa menoleh padaku dan menggandengku keluar ruangan itu.
    I’m totally freakin out right now. I mean HOW CAN HE LIKES ME WHEN HE JUST MEET ME YESTERDAY?????
    I’m totally in trouble.


                                    To Be Continued ~





====================================
ceritanya mulai gak masuk akal. wkwkwkwk XD
aku cuman pengen cepet2 ke part pas cowok nya udah pada suka. anyway..


Notes!


  • cerita ini murni hasil dari otak & imajinasi saya sendiri
  • SEMUANYA hanya karangan saya, tidak ada yang NYATA
  • no copas!!
  • typo dimana-mana
  • Timmy = Zelo a.k.a Choi Junhong (B.A.P)
Stay tuned ya, coment diterima kok^^
Gamsahamnida~

Comments

Popular posts from this blog

Contoh Laporan PKL/PRAKERIN PowerPoint Bahasa Inggris Kurikulum 2013

Hai ... Aku termasuk korban kurikulum 2013, angkatan pertama percobaan malah. Aku tau kurikulum 2013 itu ribet banget, jadi jalanin aja yah adek-adek ku muah~ Aku murid SMK N 2 Batam Kelas XI Akuntansi 3 Baru saja menyelesaikan PKL selama 4 bulan (Juli - Oktober) di PT. Unisem Batam Banyak pengalaman yang ku peroleh Salah satu alasan ku memilih SMK adalah kepingin merasakan yang namanya PKL, dan siapa sangka ternyata bener-bener tak terlupakan. Berikut adalah hasil laporan PKL/PRAKERIN punyaku. Karena sepertinya setting di Microsoft PowerPoint 2011 aku beda dari google jadi sepertinya ada beberapa gambar dan tulisan yang melenceng dari tempatnya, mohon di maklumi yah ^^~ Kuharap ini bisa membantumu yang terdampar disini untuk mencari sesuatu, hehe..

Drama Negosiasi 4 orang pemain: Perencanaan Penggusuran

Hello everybody~  \nyanyi Shinee - Everybody\ Ehem.. okay.. so.. gue lagi dapet tugas dari Guru Bahasa Indonesia (Guru yang sama yang ngasih gue tugas buat puisi -_-) disuruh buat Drama dengan tema Negosiasi, dan perkelompok itu sebanyak 4 orang, dan inilah hasil naskah drama ala kadarnya yang gue buat malem2 -uh- >< Kelompok gue belum nampil sih, tapi... aah.. gak tau deh nanti nampilnya bakal kayak mana. Sebenernya gue gak asing lagi sih sama yang namanya "DRAMA" tapi tetep bikin kretek-ktetek :v

Perjalanan Perubahan Warna Rambut

Dulu, kalau aku berani mencoba mewarnai rambutku mungkin aku akan langsung di bakar di perapian. Tapi sekarang beda tahun, beda cerita dan sepertinya beda jaman. Aku pertama kali mewarnai rambutku saat tahun baru 2014. Waktu itu warna yang muncul seharusnya dark blonde , tapi karena rambutku hitam banget, warna itu hanya muncul saat terkena cahaya atau sinar matahari. Karena kurang puas akhirnya aku pergi ke salon lagi. Salon yang selalu ku datangi sebelumnya adalah salon teman mamaku. Tapi, karena lokasinya jauh akhirnya aku memilih salon yang ada di mall terdekat. Aku memilih salon tertutup, seperti salon yang khusus untuk wanita-wanita hijab yang ingin merawat rambut tanpa mengumbar aurat (kira-kira begitu) dan isinya wanita semua. Warna yang ku pilih lagi-lagi blond e. Setelah hampir dua jam waktu ku habiskan di salon itu rambut ku malah berwarna oranye sedikit kekuning-kuningan. Ternyata tadi tanpa aku sadari orang yang mengurusi rambutku menambahkan bleach karena rambu...