Miskin Waktu

Selamat datang di #MNT alias Midnight Talk. Alias, tulisan blog paling aneh dan nggak jelas yang punya maksud terselubung untuk menumbuhkan kembali motivasi ku untuk menulis.

Baiklah.

Sudah hampir lebih dari tiga bulan, lagi-lagi, untuk kesekian kalinya, aku meninggalkan blog ini. Blog yang entah berisi apa dan entah pembacanya berasal darimana.

Aku suka menulis dan ngeblog membuatku makin menyukai hal itu. Sayangnya, dengan bertambah umur banyak hal yang harus dilakukan, banyak tanggung jawab yang kini diemban, sehingga hobi-hobi yang tidak berkepentingan dan tidak perlu dikedepankan harus ditinggalkan.

Hasilnyapun terlihat, aku berhenti menulis. Total. Selama tiga bulan. Membaca pun tak lagi kulakukan. Bahkan di tahun 2018 ini belum ada satupun buku yang ku baca.

Jujur, aku kecewa dan sedih pada diri sendiri.

Aku baru saja memulai menjajakkan karir ku. Masih di garis start. Tugas kuliahku pun tidak menggunung. Tapi, kenapa aku selalu merasa kekurangan waktu untuk melakukan hobi-hobi ku? Setiap kali aku akan memulai menulis, otakku tidak ingin bekerja, belum sampai ada dua kalimat aku berhenti menulis dan akhirnya tidak jadi. Beberapa buku yang kuberi dan belum ku baca pun tidak ku raih. Walaupun di hari minggu.

Aku terlalu sibuk memikirkan waktu yang kurang. Dan akhirnya dibingungkan demgan, apakah aku yang mengejar waktu atau waktu yang mengejar ku?

Aku selalu merasa kekurangan waktu. Waktu terasa direnggut dariku dan itu membuatku takut.

Aku butuh banyak waktu untuk menyelesaikan pekerjaan di kantor. Aku perlu waktu lebih untuk memahami materi kuliah. Aku ingin tambahan waktu untuk melakukan hobiku, hal-hal yang ingin kulakukan, bersenang-senang. Aku berharap ada waktu luang yang bisa kubuang dengan orang-orang terdekat.

Adakah yang menyadari waktu berjalan terlalu cepat seakan seseorang ingin segera mengakhiri dunia?

Oke, aku jadi merinding. Tapi serius, aku tidak pernah merasa sangat kekurangan waktu seperti saat ini. Atau mungkin, apa ini termasuk fase-fase pertumbuhan menuju kedewasaan? Sama halnya dengan fase-fase pubertasi semacam itu?

Dannn akupun mulai melantur. Sudah kubilangkan kalau tulisan ini tidak ada inti atau tujuan? Judulnya pun ku awur.

Ah pokoknya aku merasa sok sibuk padahal aku tidak sesibuk itu yang akhirnya membuatku meninggalkan hal-hal yang suka kulakukan dan membuatku merasa hidup. Bisa disebut hal-hal yang memberi ketenangan jiwa. Berlebihan? Tentu tidak. Bisa juga ini hanya kebodohanku dalam mengatur waktu dan kalah terhadap rasa malas. Seperti kata seseorang, "Kita pasti bisa jika ada niat." Benarkan?

Aku tidak tau apa yang bisa dipetik dari tulisan ini. Nasihat atau pelajaran entahlah, aku tidak tau. Kalau ada coba beritau aku di kolom komentar yang penuh debu dan kesepian di bawah.

Aku tidak yakin blog ini berfaedah. Aku juga tidak yakin tulisanku akan dibaca atau bahkan dinikmati seseorang. Aku tau sebuah blog butuh sebuah tujuan, sebuah tema, sebuah topik layaknya buku elektronik ataupun layar televisi. Aku juga tidak akan menyebut diriku seorang blogger. Aku hanyalah seseorang yang suka membuat tulisan mengenai isi dalam pikirannya. Mungkin juga beberapa cerpen yang berasal dari imajinasi. Terlebih itu, aku masih akan mencari identitas blog ini dan apa yang akan aku lakukan kedepannya. Menjadi part-time blogger atau full-time blogger dan mendedikasikan diriku untuk mengisi blog ini dengan informasi-informasi berguna dan foto-foto berkualitas atau malah akan ku hapus. Entahlah. Aku tidak pernah bisa memprediksi kelakuanku sendiri. Jadi aku juga tidak bisa menjanjikan apapun pada diri sendiri.

Selamat malam.

Terima kasih untuk siapapun yang benar-benar membaca. Aku sangat menghargainya walaupun aku tak tau dan tak mengerti darimana kau bisa menemukan tulisan acak-adul ini.

P.S

Jika kebetulan kau seorang blogger yang tersesat saat blog-walking tolong ajak aku bersamamu :") Bantu kenalkan aku pada dunia blogging yang sebenarnya. Ya, kalau bisa sih bantu aku juga menemukan blog-blog keren yang tidak monoton dan mainstream. Mungkin dengan begitu aku juga akan menemukan jati diri blog ini. Mungkin.