WARNING!
Ini akan menjadi cerita yang panjang dan melelahkan.
Akan terdapat banyak foto dari zona waktu berbeda.
Aku sedang membersihkan memory ponsel saat aku sadar, "Wow ada banyak foto aneh di sini!"
Sebagian besar foto dari tahun lalu. Dan sebagian lagi, aku tidak tau kenapa aku menyimpannya.
Walaupun begitu, setiap frame foto itu mempunyai sebuah cerita di baliknya. Dan aku berpikir, aku ingin menceritakan cercah cerita setiap foto-foto itu.
Mulai dari tanggal 8 November 2015.
Dua hari sebelumnya adalah hari ulang tahun ku, dan orang tua ku memutuskan untuk merayakannya di sebuah panti asuhan. Aku pribadi, lebih menyukai sesuatu yang instan. Tapi tidak dengan mamaku, alih-alih memesan catering, beliau malah ingin memasak sendiri. Aku pun jadi ikut terseret. Pembagian tugas yang kurasa cukup adil harus kuterima dengan lapang dada. Karena semua orang tau betul aku tidak bisa memasak, aku mendapat bagian mengepack semua makanan ke dalam kotak. Bukan bermaksud sombong, aku benar-benar ahli dalam hal mengepack. Ada nasi kuning dan teman-teman lauknya, buah-buahan segar dan es buah. Sial aku sekarang jadi lapar.
Pejalanan kesana sangat jauh dan berliku. Dari kota Batam kami pergi ke jembatan Barelang yang ke-lima, kalau tidak salah, dan masuk lagi ke daerah lebih dalam. Hamparan sawah, pemandangan hijau, udara segar nan sejuk, suasana yang tenang, benar-benar berbalik terbalik dengan udara kota yang sumpek dan memuakkan.
Dan sampailah di panti asuhan Yaa Bunayya.
Aku benar-benar seperti merasa ada di rumah. Di daerah desa yang sangat menenangkan.
Saatnya untuk menjelahah!
Di halaman depan terdapat dua kolam ikan lele, di dekat kolam terdapat masjid, panti asuhannya sendiri ada di ujung tangga, dan walaupun di foto terlihat hanya gitu, tapi sebenarnya dibaliknya terdapat kebun jagung yang luassssss.
Yang membuatku paling bersemangat adalah BANYAKNYA KUCING DISANA! Dibiarkan lepas begitu saja, saat orang sholat kucing ikut-ikutan sholat, saat orang makan kucing menanti makanan yang jatuh atau dijatuhkan, saat satu kucing dielus kucing lain ingin ikut dielus. Ahhh lucunya.
Ini sedikit memalukan dan bikin terharu.
Saat pak Ustad memberi doa dan sebagainya eh tiba-tiba malah ditutup dengan nyanyian ulang tahun. Awalnya aku sedikit malu, tapi lama-lama jadi lucu sendiri. Semua anak-anak sangat bersemangat menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun. Saat bersalaman aku tidak bisa menahan diri untuk tidak mengelus kepala mereka atau mencubit pipi mereka. Lagipula aku pernah berada di posisi mereka, jadi kurang lebih aku mengerti apa yang mereka rasakan.
Lalu kami makan bersama, berfoto dan pulang.
Pengalaman menyenangkan. Aku ingin melakukannya lagi kapan-kapan.
Berlanjut, pulang kampung saat Tahun Baru.
Untuk yang ini sebenarnya banyak yang bisa diceritakan. Banyak kejadian. Banyak yang terjadi.
Tapi aku hanya akan menceritakan tentang yang ada di balik foto. Dan tidak banyak foto yang bisa kutemukan. Ternyata aku memang benar-benar merasa depresi waktu itu.
Aku bersumpah, hal pertama yang kulakukan begitu kembali ke kampung halaman adalah membeli makanan itu. Terpukau dengan kemasan yang cantik dan dorongan perut yang ingin di isi, aku mengambil, aku tidak tau bagaimana menyebutnya, seperti biskuit tapi lebih tipis dengan rasa green tea dan taburan almond dan keju. Iseng karena ingin cemilan selama perjalanan ke bandara berubah menjadi obsesi. Cemilan sehat, home made pula, siapa yang mau menolak?
Gambar terakhir ini mungkin terlihat aneh dan berantakan. Tapi sebenarnya ini adalah momen terbesar yang membawa arus nostalgia ke arahku. Saat itu sedang ada peringatan, aku lupa berapa, pokoknya peringatan kematiaan kakekku. Masak besar, saudara dekat datang ke rumah untuk membantu, dan aku selalu berakhir pada sesi mengepack makanan. Astaga semua itu benar-benar hal yang kurindukan. Aku benar-benar bersemangat sampai ingin menangis. Suasan tegang, panas dan repot luar biasa, sepupu yang kebanyakan masih SD ke bawah melakukan pencomotan setiap kue yang baru selesai dimasak dengan alasan mencicipi, melihat sepupu-sepupuku yang masih kecil-kecil itu seperti melihat diriku dulu yang melakukan hal yang sama.
Aku harus berhenti disini sebelum aku benar-benar akan memuntahkan segala kenangan ini.
Baby's Day Out sedang ada di TV dan aku ingin menontonnya untuk keseribu kalinya.
Bye.
X
Comments
Post a Comment