Loh… kok… kok jadi canggung. Suasananya jadi aneh. Atmosfir tiba-tiba seperti menipis. Sepuluh detik yang lalu terasa masih normal. Aku dan Zidny menggosipi gosip terbaru sambil melongok-longok ke bawah mengamati khalayak adik kelas yang berjalan kesana-sini. Lalu dia datang. “Hai” “Hei” Zidny menyapanya balik dengan ceria dan casual sementara aku hanya mengangguk tanpa suara dan tanpa sedikitpun menoleh. Aku ragu dia memperhatikan. “kalian ngapain?” “Lagi skydiving, mau ikut?” Zidny menyahut dengan sarkastik, diam-diam aku tertawa. Secara tidak langsung Zidny mengatainya tolol karena selalu melemparkan pertanyaan bodoh. Intinya Zidny tidak suka basa basi. Aku menemukan koridor yang agak sepi padahal sedang waktunya istirahat sebagai hal menarik untuk diperhatikan saat kurasakan Zidny mencubit pinggangku. Dengan kesal kupelototi dia dari ujung mata. Dia mendecak dengan kesal, mengedikkan kepalanya kearah cowok itu dengan cara tidak terlalu kentara. Aku mendengus dan...